
Berburu Fashion Unik: Pengalaman Belanja Thrifting Murah Meriah di Phnom Penh
Phnom Penh, ibu kota Kamboja, tak hanya menyuguhkan kekayaan budaya dan kuliner khas Asia Tenggara, tetapi juga menjadi destinasi menarik bagi pencinta fashion, khususnya para pemburu pakaian second-hand alias thrifting. Di tengah tren gaya hidup iam-love.co berkelanjutan dan hemat, belanja thrifting di Phnom Penh menjadi pilihan cerdas dan menyenangkan bagi wisatawan maupun penduduk lokal yang ingin tampil gaya tanpa menguras dompet.
Thrifting, atau membeli barang bekas berkualitas, memang bukan hal baru. Namun di Phnom Penh, pengalaman ini terasa lebih menarik karena ragam pilihannya yang luas, harga yang sangat terjangkau, dan suasana pasar yang khas. Di beberapa sudut kota, terutama di area pasar tradisional seperti Psar Orussey, Psar Thmei (Central Market), hingga Russian Market (Tuol Tom Pong), kamu bisa menemukan lapak-lapak yang menjajakan baju-baju second-hand dari Jepang, Korea, Eropa, hingga Amerika Serikat.
Satu hal yang membuat thrifting di Phnom Penh begitu menyenangkan adalah keberagaman barang yang dijual. Mulai dari jaket vintage, jeans branded, kemeja motif retro, tas kulit klasik, hingga sepatu sneakers edisi langka, semua bisa kamu temukan dengan harga yang sangat ramah di kantong. Bahkan, tidak jarang kamu bisa membawa pulang baju bermerek internasional dengan harga mulai dari 1 hingga 5 USD saja.
Tak hanya murah, kualitas barang-barangnya juga tak kalah menarik. Banyak pakaian yang masih sangat layak pakai, bahkan seperti baru. Beberapa toko dan penjual juga telah melakukan seleksi ketat untuk memastikan kebersihan dan kelayakan barang yang dijual. Jika beruntung, kamu bisa menemukan item-item langka yang sudah tidak diproduksi lagi, cocok bagi kamu yang ingin tampil beda dan punya gaya personal yang kuat.
Bagi penggemar mode berkelanjutan (sustainable fashion), thrifting di Phnom Penh juga bisa menjadi bentuk kontribusi positif bagi lingkungan. Dengan membeli barang bekas, kamu turut mengurangi limbah tekstil dan membantu memperpanjang usia pakai produk fesyen yang masih bagus. Selain itu, kamu juga ikut mendukung ekonomi lokal karena sebagian besar pedagang di pasar-pasar thrifting adalah pelaku usaha kecil.
Suasana belanja di pasar-pasar thrifting ini juga memberikan pengalaman budaya tersendiri. Kamu bisa berinteraksi langsung dengan penjual lokal, menawar harga dengan santai, dan merasakan atmosfer belanja ala Asia Tenggara yang hangat dan bersahabat. Bahkan banyak traveler menjadikan aktivitas ini sebagai bagian dari itinerary liburan mereka di Phnom Penh.
Tips bagi kamu yang ingin mencoba thrifting di Phnom Penh: datanglah pagi hari untuk pilihan terbaik, kenakan pakaian yang nyaman, dan jangan ragu untuk menawar. Jika perlu, bawa tas ekstra karena bisa jadi kamu pulang dengan lebih banyak barang daripada yang direncanakan!
Dengan segala kelebihannya, tak heran jika belanja thrifting di Phnom Penh kini menjadi tren yang terus berkembang, terutama di kalangan anak muda dan wisatawan. Ini bukan hanya soal mencari baju murah, tapi juga soal menemukan gaya unik, menikmati proses pencarian yang seru, dan tentu saja—menjaga kantong tetap aman.
Jadi, kalau kamu berkunjung ke Phnom Penh dan ingin tampil stylish tanpa mahal, pastikan untuk menyempatkan waktu berkeliling pasar-pasar thrifting. Siapa tahu, harta karun fesyen idamanmu justru ada di tumpukan baju bekas yang tak terduga!
BACA JUGA: Night Market Phnom Penh: Pesona Belanja Malam di Jantung Kamboja